0

BOGOR, INDONEWS – Warga Kampung Karet, RT 002, RW 01, Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengeluhkan polusi debu yang mencemari pemukiman mereka.

Bahkan, debu yang berasal dari perusahaan CV. EPI Indonesia yang memproduksi arang briket mengancam kesehatan warga, di jalan Swadarma No 88 Situsari Cileungsi.

Warga menduga debu berwarna hitam yang mencemari udara hingga masuk ke dalam rumah mereka itu berasal dari aktivitas salah satu perusahaan produsen Arang Briket di desa tersebut.

Taufik, salah satu warga yang rumahnya sangat dekat dengan pabrik mengatakan, polusi debu dari aktivitas produksi arang sudah berlangsung cukup lama. Dia dan keluarganya termasuk yang terdampak dari polusi debu tersebut.

“Mereka beroperasi dari pagi sampai malam. Kami kebisingan, bahkan karena getarannya sampai tembok retak. Siangnya kami harus menghirup debu-debu yang beterbangan dari pabrik itu. Kami sudah sangat terganggu. Debunya sampai masuk ke dalam rumah, bahkan hingga keseluruh ruangan,” kata Taufik kepada sejumlah wartawan, Kamis (23/6/2022).

BACA JUGA :  Antisipasi Kecelakaan, Polsek Gunung Putri Ajak Lintas Ormas Perbaiki Jalan

Taufik menuturkan, polusi debu dari pabrik itu tentunya mengancam kesehatan keluarganya dan masyarakat sekitar. “Pernapasan jadi agak terganggu, Apalagi yang punya anak kecil,” tuturnya.

Menurut Taufik, babinsa, bhabinkamtibmas dan pihak perusahaan pernah datang ke permukiman untuk mengambil sampel debu itu dengan alasan untuk membuktikan apakah benar yang dikeluhkan, tapi tak ada tindakan yang bisa membuat warga tenang dan nyaman.

Taufik menambahkan, warga pernah mendatangi pabrik untuk berunjuk rasa dan meminta mereka untuk memperhatikan kesehatan warga sekitar. Namun, keberatan yang disampaikan oleh warga tidak digubris.

Senada dengan Taufik, Novi warga sekitar mengaku telah menyampaikan keluhannya kepada pemerintah setempat. Namun, hingga kini belum ada tindakan terhadap pabrik tersebut.

“Kami sudah melapor ke RT dan RW. Tapi mereka (pihak pabrik) masih saja beroperasi siang malam. Warga yang rumahnya berdekatan dengan pabrik, pasti kebisingan terus sepanjang hari,” ujarnya.

Sementara Anan, Ketua RT 002, Desa Situsari saat dikonfirmasi mengaku ada keluhan tersebut dan sudah mengetahui dan sudah beberapa kali kita coab lakukan mediasi dengan pihak pabrik dan juga sudah ada beberapa poin yang direalisasikan oleh pihak pabrik.

BACA JUGA :  Tokoh Pemuda Ajak Masyarakat Berantas Prostitusi Online

“Betul banyak keluhan warga terkait polusi debu dari pabrik itu dan sudah beberapa kali dimediasi dengan pihak pabrik tentang tututan warga yang terdampak dan sudah ada beberapa poin direalisasikan oleh pihak pabrik,” katanya.

Lebih lanjut Ketua RT menyampaikan bahwa terkait polusi debu warna hitam yang masuk dan mengotori rumah warga hingga saat ini belum ada solusi dari pihak pabrik.

Anan juga mengatakan pada saat dirinya baru jadi RT, warga pernah demo ke pabrik, namun hingga saat ini dampak debu itu masih dirasakan warga.

“Dulu baru menjabat jadi ketua warga pernah demo, namun belum ada solusi tentang polusi debu,” katanya.

Dengan adanya hal ini, ia berharap pihak pabrik bisa mendengarkan keluhan warga dan mencari solusi agar warga tidak resah hingga berdampak pada kesehatan khususnya pada warga yang jaraknya berdekatan dengan pabrik.

Sementara Yoyoh, pihak menejeman CV. EPI Indonesia saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, hingga berita ini ditayangkan tidak menangapi. (Firm)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor