0

BOGOR, INDONEWS | Terkait kasus pencekokan minuman keras (miras) terhadap seorang perempuan, sejumlah warga mengaku sudah tidak percaya kepada pelaku berinisial DA, setelah mendengar klarifikasi dari korban.

Sebelumnya heboh, tiga oknum kepala desa (kades), yakni Kades Pabuaran, Sukadamai dan satu kades lagi yang belum diketahui identitas diduga mencekoki dua wanita di sebuah hotel.

Menurut informasi, setelah dicekoki miras oleh para oknum kades, kedua wanita itu ditinggalkan begitu saja.

“Kami sebagai warga Pabuaran sudah tidak lagi percaya dipipimpin oleh DA sebagai Kepala Desa Pabuaran,” ujar salah satu warga.

Korban pencekokan sendiri dihadirkan di depan para tokoh masyarakat Pabuaran di Kp Ciherang, RT 03/06, Desa Ciherang, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor untuk dimintai keterangan.

Korban menceritakan awal mula kejadian hingga tragedi pencekokan di Hotel 8 Sentul.

“Betul pak, memang ada kejadian itu (pencekokan miras; red). Awalnya saya ditelepon kades untuk ketemuan di SICC Sentul. Lalu saya diajak ke Sentul 8, dan dia bisik-bisik ada rencana jahat,” jelas korban.

BACA JUGA :  Pencak Silat PSHT Dukung Bayu Syahjohan Jadi Bupati Bogor 2024

Korban juga mengaku telah dicekoki miras dan diminta untuk melayani sang kades berikut dua anak buahnya.

“Sekitar jam tiga pagi, lurah (kades) mau pergi, sempat mengajak ke minimarket Sentul, ternyata bohong, malah dia masuk tol dan kabur,” terang korban.

Ia menambahkan sempat didatangi keluarga kades untuk dimintai klarifikasi dan seolah-olah pemberitaanya di salah satu media adalah berita bohong atau hoaks.

“Saya pun dikasih imbalan satu juta. Namun disisi lain teman saya (VN) merasa kecewa karena dijanjikan uang Rp. 100 juta oleh adiknya kades berinisal Dep, dengan catatan mau memberikan klarifikasi dan tanda tangan. Tapi pas ditagih malah saya diintimidasi, katanya pemerasan,” ungkap korban.

Setelah mendengat penjelasan korban, warga dan tokoh masyarakat yang hadir seperti tercengang.

“Kami sudah tidak lagi percaya dengan kepemimpinan DA, anak muda yang suka zinah dan mabuk-mabukan. Kita berharap aparat penegak hukum menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas,” ujar warga. ***

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor