BOGOR, INDONEWS – Ratusan warga Kampung Cikuda, Desa Wanaherang bersama Karang Taruna Desa Cileungsi Kidul, tokoh masyarakat Bogor Timur, tokoh pemuda aktivis, Jasbora dan Masyarakat Peduli Lingkungan melakukan aksi damai di jembatan Cikuda, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mereka geram akibat sungai Cileungsi tercemar limbah perusahaan nakal yang menyebabkan airnya hitam pekat dan bau. Air menjadi tidak bersih dan berpotensi merusak kesehatan warga.
Warga berunjuk rasa dengan memasang puluhan poster protes yang ditujukan kepada puluhan perusahaan yang ada di aliran sungai Cileungsi. Selain itu, massa juga menuntut Pemerintah Kabupaten Bogor yang tidak berdaya dan tidak bisa mengatasi permasalahan tersebut segera bertindak.
Puluhan poster yang dipasang itu berisikan banyak tulisan, seperti, “DLH Molor”, “Ikanku kau racuni dengan limbahmu”, “Jangan kau Cemari Sungai kami”, “Elu Punya Kuasa Kami Punya Derita”, “Kepada Aparat Tolong Jerat pembuang limbah ke sungai”, “Limbahmu Deritaku”, “Pak Bupati Tolong Meuni Ku Ampun”, “Dinas Lingkungan Hidup Jika tidak bisa Atasi Masalah ini Mendingan Mundur” dan lainnya.
Warga juga menuntut agar perusahaan tidak membuang limbahnya di sungai setempat dan taat aturan, karena sudah puluhan tahun kondisi itu mereka rasakan namun tidak ada perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.
Romli Slamet, salah satu warga mengatakan bahwa aksi damai untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah dan ratusan perusahaan yang ada di aliran sungai Cileungsi agar tidak mencermari Sungai dengan limbah beracun.
“Tercemar sungai Cileungsi sudah sekian lama dan menimbulkan bau sehingga menganggu pernafasan dan menolak hal tersebut. Maka kami lakukan aksi damai ini agar ditindaklajuti secepatnya oleh pemerintah,” katanya, kepada wartawan, di lokasi demo, Selasa (12/9/2023).
Pihaknya juga menolak pembuangan limbah yang diduga dilakukan oleh perusahaan nakal ke sungai, yang sangat mencemari lingkungan sehingga merugikan pemukiman.
“Kami menolak perusahaan buang limbah B3 yang mencemaskan sungai sehingga membuat air sungai tidak sehat dan bau juga berdampak pada ribuan ikan mati,” tegasnya.
Romli mengaku, ada ratusan perusahaan yang disinyalir membuang limbahnya ke sungai namun tidak ada tindakan oleh DLH dan APH. Perusahaan itu bergerak di bidang pembuatan makanan, minuman dan lainnya.
“Banyak ikan-ikan yang mati. Bau sungai tak sedap. Air pun tak bisa dipakai untuk mandi. Padahal dulu, sungai ini sering digunakan untuk mandi,” tambahnya.
Di tempat sama, Samsuri menyampaikan juga bahwa dampak dari bau air sungai tersebut menganggu pernafasan dan berpotensi menimbulkan efek kurang sehat.
“Dampak pencemaran tersebut, bau dan menganggu pernapasan dulunya bisa buat mandi dan lain sebagainya tapi sekarang jangan kan buat mandi buat cuci tangan aja gak bisa,” ucapnya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Bogor, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas mengusut penyebab dari tercemarnya sungai Cileungsi.
“Kami minta Pemkab Bogor, DLH dan APH segera ambil tindakan usut tuntas penyebab kali Cileungsi tercemar dan Pemerintah Kabupaten Bogor harus bertanggungjawab atas hal ini,” tutupnya. (Firm)
Comments