0

BOGOR, INDONEWS Proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SDN Cipicung 02, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk menuai sorotan tajam.

Pekerjaan yang menelan anggaran sebesar Rp1.087.000.000 (satu miliar delapan puluh tujuh juta rupiah) ini dinilai mengabaikan aspek keselamatan, baik bagi para pekerja maupun siswa-siswi di lingkungan sekolah.

Pantauan langsung awak media, tampak pengerjaan proyek masih berlangsung, namun sangat disayangkan, pelaksanaan proyek oleh kontraktor CV Bumbungan Jaya pengawas konsultan CV Talitha Karya Mandiri ini tidak dilengkapi dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagaimana mestinya.

Selain itu, juga minim dari pengawasan pelaksana, mandor maupun konsultan selalu tidak ada di lokasi pekerjaan.

Tidak terlihat adanya alat pelindung diri bagi para pekerja, serta tidak ada pembatas atau jaring pengamanan yang memadai untuk melindungi siswa dari area pekerjaan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, saat jam istirahat atau pulang sekolah, dikwatirkan ada material yang jatuh menimpa siswa karena pembangunan di gedung lantai atas yang lalu lalang anak-anak sekolah di bawah.

BACA JUGA :  Dianggap Cemari Lingkungan, Warga 2 Desa Geruduk PT. Indesso Aroma

Siswa pun dibayang-bayangi ketika melewati area yang rawan terkena material bangunan yang berserakan tentu sangat membahayakan keselamatan mereka.

Ketika awak media mewawancarai beberapa orang tua wali murid, Rabu (1/10/2025) mengaku khawatir anak-anak menjadi korban kelalaian dari pihak pelaksana proyek yang semestinya mengedepankan aspek keamanan di lingkungan proyek sekolah.

“Apalagi dalam area pendidikan dasar yang dihuni anak-anak usia dini yang suka berlarian ke sana ke mari namanya juga anak-anak,” ucapnya.

Dengan nilai anggaran sebesar itu, proyek semestinya dilakukan standarisasi keamanan mengutamakan keselamatan semua pihak jangan sampai jatuh korban dulu baru ada tindakan.

“Kami berharap pihak terkait, baik dari dinas pendidikan maupun pengawasan proyek, diharapkan segera turun tangan untuk memberikan teguran keras kepada pelaksana agar tidak mengorbankan keselamatan siswa,” pungkasnya. (Rds)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor