BEKASI, INDONEWS | Perkumpulan pada suatu organisasi atau peguyuban dianggap penting untuk menambah teman, saudara dan mempererat tali silaturahmi.
Seperti Paguyuban Sedulur Warok Ponorogo (SWP) yang menggelar pertemuan rutin bulanan di kediaman Ketua Umum SWP Bekasi, RT 008, RW 002, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Minggu (24/8/2025).
Ketua umum SWP Bekasi, Sucipto ST mengatakan tujuan acara tersebut untuk memperkuat tali silaturahmi dan persaudaraan di antara perantau dari Ponorogo.
“Kami juga sudah terdaftar secara resmi juga di Kesbangpol. Alhamdulillah pihak Kesbangpol merespon penuh kegiatan kami ini,” jelas Sucipto.
Sucipto menuturkan, kegiatan seperti ini dilakukan di tiap wilayah secara bergantian setiap sebulannya, seperti Pondokgede, Cikarang, Tambun, Bantar Gebang dan Bekasi Utara.
“Untuk hari ini, acara giliran di Pondokgede. Masih banyak program- program yang kami lakukan di Kota Bekasi, seperti seni budaya dan sosial. Semua kami lakukan di hampir 17 kota, dan sudah Go Internasional. DI sekolah, kita juga mengadakan ekstrakurikuler dan pengenalan universal kepada anak-anak,” paparnya.
Ia mengatakan, Reog Ponorogo di Kota Bekasi ini tidak hanya didominasi orang-orang Ponorogo saja, tetapi banyak warga di luar Ponorogo, seperti Wonogiri dan warga asli Bekasi belajar tari Reog Ponorogo.
“Kemudian ada juga yang dari Madiun, warga asli Bogor untuk belajar Reog Ponorogo,” katanya.
Disinggung berapa biaya untuk acara Reog Ponorogo, Sucipto menjawab dengan senyum kecil.
“Itu tergantung siapa yang mengundang kita. Pastinya ada biaya yang memang masuk ke kita, jadi setiap kita perform atau diundang pasti ada nilai rupiah yang sudah distandarkan yang sesuai paket. Jadi sesuai dengan kebutuhan yang mengundang kita, misalnya di acara sertijab, paling tidak kita menggunakan paket lengkap dengan biaya minimal sebesar Rp.40 juta dan kalau kita diundang untuk acara hajatan paling kecil minimal Rp.6 juta,” paparnya.
Setelah selesai perform, imbuh dia, dana tersebut dibagikan kepada para para seniman. Jika ada kelebihan, maka dimasukan ke uang kas.
“Kita sebagai warga Kota Bekasi berkeinginan menyumbangkan seni Reog Ponorogo. Kami mempunyai semboyan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Di Kota Bekasi ini kami hadir dan lahir pada tanggal 21 bulan November 2021 dan kebetulan waktu itu yang meresmikan kami adalah Pj Wali Kota Bekasi Tri Adhianto,” ungkapnya.
Bulan Agustus ini, pihaknya akan mengikuti pelaksanaan Pesona Nusantara Bekasi Keren (PNBK) Jilid 3.
“Kami masuk ke Kecamatan Medan Satria. Kami sudah memiliki anggota hampir kurang lebih 1.200 orang,” tandasnya. (Supri)
Comments