BEKASI, INDONEWS – Bank sampah menjadi salah satu solusi Pemerintah Kota Bekasi dalam mengurangi tingginya volume sampah, khususnya di Bantar Gebang.
Program bank sampah, salah satu contohnya di RT 03, RW 10, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi. Warga rutin melakukan penimbangan sampah yang mereka hasilkan.
Pantauan media pada Sabtu (11/10/2025), sampah yang ditimbang beragam jenis, seperti koran, kardus, besi, plastik, botol kemasan dan sebagainya. Sampah-sampah ini sebelumnya sudah dipilah dan dibawa warga ke tempat penimbangan.
Ketua Lapak Bank Sampah Kecamatan Pondokgede, Ade Indra Amir Sholeh menjelaskan, pihaknya menampung semua jenis sampah untuk ditimbang, sesuai instruksi Lurah Jaticempaka.
“Sampah yang dihasilkan kita didaur ulang. Sesuai dengan arahan direktur bank sampah BSIP Kota Bekasi, bu Rini, rencananya seluruh Kecamatan Pondokgede kami tampung, tapi sementara prioritasnya masih di Kelurahan Jaticempaka,” jelas Kang Ade, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, ditunjuk sebagai ketua lapak oleh Lurah Jaticempaka, Amir sekitar 10 hari yang lalu.
“Ssaya ikut rapat dengan pak lurah dan para Ketua RW. Malam itu saya ditunjuk sebagai ketua lapak Kecamatan Pondokgede. Saya mohon kerja sama dari semua pihak,” ungkap Ade.
Kaitan harga sampah, Ade menjelaskan berbeda-beda sesuai jenis sampah yang dikumpulkan warga.
“Untuk jenis buku, harganya ada yang Rp1.500 dan Rp.1.000 per kilo. Sedangkan sampah jeni minyak ada yang Rp.2.000. Yang paling mahal itu kategori sampah HVS atau kertas-kertas putih polos, per kilonya bisa Rp4.000 lebih, sedangkan yang ada tulisannya mencapai Rp.3.000,” tandasnya.
Di tempat sama, Ketua Bank Sampah Harmoni RW 10, Kartini mengatakan, program bank sampah ini dapat membantu program Pemkot Bekasi dalam mengumpulkan sampah terpilah untuk ditimbang.
“Program ini sekaligus memberikan semangat kepada para nasabah (warga) supaya mau menimbang hasil sampahnya,” ujarnya.
Kartini menyebutkan, sudah enam kali melakukan penimbangan sejak dibentuknya Bank Sampah Harmoni RW 10.
“Warga bersemangat untuk menimbang hasil sampahnya. Intinya, dari program ini kita tetap menjaga lingkungan bersih dan warga tidak membuang sampah sembarangan. Kita ditunjuk sebagai wadah untuk mengumpulkan dan mengelola sampah,” jelasnya.
Untuk mendorong semangat warga menimbang sampah, pihaknya menyediakan hadiah atau doorprize. Hadiah tersebut antara lain minyak goreng dengan pemenangnya akan diundi.
“Sesuai SK Camat Pondokgede, terbentuknya Bank Sampah Harmoni pada tanggal 30 Juli 2025, dan saat sudah mendapatkan 53 nasabah. Dengan upaya ini, diharapkan Kota Bekasi selalu indah dan sejuk tanpa penumpukan sampah,” katanya. (Supri)
Comments