SUKABUMI, INDONEWS – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi menuai polemik. Pasalnya komoditi yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dari agen e-Warung sebagai pendistribusi tidak layak konsumsi.
Selain itu, harga komoditi yang diberikan diduga di-mark up lebih mahal dari HET. Hal itu dikatakan salah satu KPM beinisial J. Ia mengaku mendapatkan dua karung beras dengan berat 15 kg, jeruk 1 kg, apel 3 biji, waluh 3 biji, ayam sepotong dan ikan tuna 2 ekor.
“Komoditi yang diterima untuk dua bulan ini jelek, tidak sesuai kualitas dengan harga. Sebenarnya KPM lain pun mengeluh namun hanya bisa terdiam menerima komoditi jelek,” terangnya, Sabtu (20/8/2022).
J menuturkan, beras yang diterima jauh dari harapan. Berasnya jelek tidak layak dimakan, berwarna kuning dan bau.
“Selain itu beras yang biasa saya terima 10 kg sekarung, ini cuma ada 7 kg setelah ditimbang,” tukas J.
Sementara itu, TKSK Cidolog mengatakan, sampai hari ini dirinya belum mendapat aduan dari KPM BPNT.
“Kalau memang ada keluhan dari sebagian KPM saya akan menyampaikannya ke suplaier supaya diperbaiki. Kalau mau lebih jelas, konfirmasi ke suplaiernya, mangga ini saya kasih kontaknya,” katanya. (Jaya)
Comments