0

BOGOR, INDONEWS – Menyoroti soal prostitusi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor memberikan apresiasi kepada seluruh Ketua MUI kecamatan yang kompak menyampaikan penolakan atas maraknya prostitusi di wilayah masing-masing.

“Ini adalah kewajiban kita semua, sangat bagus, dan sangat diapreisasi seluruh tokoh ulama dan MUI kecamatan yang telah sigap dan kompak menolak atau mengantisipasi atas bermunculan praktik prostitusi di wilayahnya,” ujar, Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji, belum lama ini.

Terkait maraknya tempat prostitusi di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, menurutnya berapa titik akan dideteksi.

“40 kecamatan kita akan deteksi dan kita juga sudah tahu titik-titiknya. Antara lain di Kecamatan Gunung Putri, Kemang dan Cileungsi. Mudah-mudan semua bisa habis diberantas berkat kekompakan muspika dan tokoh ulama, juga tokoh masyarakat,” katanya.

Menurut Aji, beberapa bulan lalu MUI telah melakukan Ijtima Ulama menolak adanya LGBT dan prostitusi.  Kedepan pihaknya akan meminta Kasatpol PP untuk lebih gencar lagi melakukan razia tempat prostitusi.

BACA JUGA :  Peduli Kesehatan Pemudik, Radjak Hospital Siapkan 21 Posko

“MUI Kabupaten Bogor menolak adanya  LGBT dan prostitusi melalui Ijtima ulama awal tahun 2023 lalu. Selanjutnya akan meminta penegak perda untuk menertibkan, dan intens melakukan razia,” tegasnya.

Lebih lanjut KH Ahmad Mukri Aji mempertanyakan sejauh mana kinerja Plt Bupati Bogor dalam menangani masalah prostitusi ini.

“Kita akan terus bekerja sama dengan kecamatan, polsek dan koramil untuk menangani masalah ini, agar tempat prostitusi di Kabupaten Bogor tidak menjamur,” tandasnya. (Firm)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor