0

SUMEDANG, INDONEWS | Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan di Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Dukungan diberikan dengan mengembangkan sistem pertanian perkotaan (urban farming) berbasis aquaponik dan hidroponik yang mudah diterapkan di lingkungan pemukiman padat.

Program bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat dengan Pengembangan Integrated Urban Farming Sistem Aquaponic dan Hydroponic” itu berlangsung sejak Agustus hingga November 2025. Kegiatan melibatkan ibu-ibu PKK sebagai peserta utama dan menjadi bagian dari dukungan ITB terhadap Program Pengelolaan Sanitasi dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Harum.

Ketua tim pelaksana, Ir. Yeyet Setiawati, M.P, dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, menerangkan bahwa teknologi yang dikembangkan mengombinasikan akuakultur dan budidaya sayuran. Air kolam ikan dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman tanpa menghasilkan limbah yang mencemari sekitar. “Sistem ini kami sesuaikan dengan kondisi lahan masyarakat. Tidak tertutup seperti aquaponik modern, tetapi tetap efektif dan ramah lingkungan,” ujar Yeyet.

Di area belakang pekarangan warga dibangun unit aquaponik semi-terbuka, sementara di bagian depan dipasang instalasi hidroponik untuk budidaya sayuran daun, seperti kangkung dan pakcoy. Selain pelatihan teknis, warga juga mendapat pendampingan pengelolaan usaha agar hasil panen dapat menambah pendapatan rumah tangga.

BACA JUGA :  Ada Apa di SMKN 3 Kotabumi? Satpam Menghalangi, Kepsek Blokir Kontak Wartawan

Program ini turut didukung Prof. Dr. Gede Suantika, Dr. Mia Rosmiati, serta dua mahasiswa Rekayasa Pertanian ITB, Muhammad Arsyad Fajri dan Yusuf Yonisal Sabila. Adapun warga setempat bernama Odoy berperan penting dalam perawatan kolam ikan sekaligus menjembatani komunikasi antara tim kampus dan masyarakat.

“Kehadiran Pak Odoy membantu memastikan keberlanjutan sistem di lapangan. Ini menunjukkan bahwa teknologi sederhana dapat berdampak besar ketika dijalankan secara kolaboratif,” kata Yeyet.

Dengan implementasi ini, Desa Hegarmanah kini menjadi salah satu contoh penerapan urban farming semi-terpadu di wilayah Jatinangor. Program tersebut diharapkan terus diperluas sehingga mampu meningkatkan kemandirian pangan keluarga serta kualitas lingkungan permukiman. (*/imn)

You may also like

Comments

Comments are closed.