0

BIREUEN, INDONEWS | Kondisi Pasar Peulimbang di Kabupaten Bireuen masih memprihatinkan.

Sejak tsunami menerjang Aceh 20 tahun silam, pasar ini belum pernah direnovasi. Bangunan-bangunan di area pasar tampak kumuh dan sebagian sudah tidak layak digunakan. Situasi ini terlihat jelas pada Jumat (31/1/2025).

Salah seorang pedagang, NZ (54), mengungkapkan bahwa setiap musim hujan, mereka harus memindahkan dagangan karena banjir yang kerap melanda pasar. Ketinggian air bahkan bisa mencapai setengah hingga satu meter, menghambat aktivitas jual beli dan merugikan para pedagang.

“Kami berharap pemerintah segera merenovasi atau membangun ulang pasar ini. Pasar adalah tempat kami mencari nafkah, tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dengan kondisi seperti ini, kami kesulitan berjualan,” ujar NZ kepada wartawan.

NZ juga menyebutkan bahwa biaya sewa lapak di Pasar Peulimbang bervariasi, mulai dari Rp1 juta hingga Rp4 juta per tahun. Namun, harga sewa tersebut tidak sebanding dengan fasilitas yang ada, karena kondisi pasar yang jauh dari layak.

Musrenbang Tak Pernah Berbuah Hasil

Zulmadi, Kepala Desa Seunebok Peulimbang, mengaku bahwa pihaknya setiap tahun telah mengusulkan renovasi Pasar Peulimbang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Namun, hingga kini, usulan tersebut tidak pernah terealisasi.

BACA JUGA :  Besok, TKD Eni Ridwan Akan Dikerahkan Menyapa Warga Sumedang

“Kami tidak pernah berhenti berjuang agar pasar ini diperbaiki. Masyarakat yang berjualan di sini sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Melihat kondisi mereka saat ini sangat disayangkan,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Pemerintah Daerah melalui dinas terkait belum dapat dikonfirmasi mengenai rencana renovasi Pasar Peulimbang. Hingga berita ini ditayangkan, upaya untuk mendapatkan keterangan dari pihak terkait masih belum membuahkan hasil. (Hendra)

You may also like

Comments

Comments are closed.