BOGOR, INDONEWS | Gelombang pemecatan terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terus bergulir.
Partai NasDem telah mencopot dua kadernya yaitu Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari kursi DPR RI.
Tak terlewatkan, Adies Kadir sebagai kader senior Partai Golkar juga dicopot dari jabatannya sebagai anggota DPR RI Fraksi Golkar.
Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) mengumumkan telah menonaktifkan dua kadernya, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama atau Uya Kuya dari keanggotaan Fraksi PAN DPR RI.
Dalam siaran persnya, DPP PAN menyebutkan jika kebijakan mulai berlaku pada Senin, 1 September 2025.
Dalam siaran pers itu, PAN menegaskan bahwa langkah ini diambil setelah mencermati dinamika politik dan perkembangan situasi terkini di Tanah Air.
PAN menegaskan bahwa keputusan menonaktifkan kedua kadernya tidak lepas dari upaya menjaga marwah, disiplin, serta integritas partai di parlemen.
Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, PAN menekankan konsistensi dalam menegakkan nilai-nilai reformasi di tengah masyarakat, bangsa, dan negara.
“PAN senantiasa berkomitmen menjaga kehormatan, disiplin, serta integritas wakil rakyat yang berasal dari PAN dalam menjalankan tugas-tugas konstitusional di DPR RI,” tulis DPP PAN dalam siaran persnya, Minggu.
PAN juga menegaskan bahwa peran partai di parlemen tetap diarahkan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
Fungsi legislasi, anggaran, serta pengawasan akan terus dijalankan agar kebijakan pemerintah benar-benar berpihak kepada kepentingan masyarakat.
DPP PAN mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh dinamika politik yang tengah berkembang.
“PAN mengimbau masyarakat untuk bersikap tenang, sabar, dan mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini secara tepat, cepat, dan selalu berpihak kepada rakyat,” tulis pernyataan itu.
PAN berharap langkah ini dapat menjadi momentum untuk menata kembali perjuangan partai di masa depan, sekaligus memperkuat konsolidasi internal agar lebih fokus menjalankan fungsi dan peran politiknya di DPR RI.
Tidak lupa, DPP PAN menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia sekaligus menegaskan bahwa setiap langkah yang diambil merupakan bentuk tanggung jawab politik sekaligus komitmen menjaga marwah partai. (dang/rdk)





























Comments