BOGOR, INDONEWS – Ketidakhadiran empat kepala desa dalam aksi unjuk rasa ratusan petani dari 5 desa di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, Jawa Barat Senin (4/7/2022) disoroti berapa aktivis. Di antaranya Ketua Presedium Bogor Timur Alhafis Rana dan Ketua LSM Penjara Romi Sikumbang. Mereka menyesalkan dan menyayangkan sikap para kepala desa.
Alhafis menyayangkan ketidakhadiran empat kades dalam aksi ini, setelah ikut mendukung dan mengapresiasi unjuk rasa para petani di depan PT. Mandala Inti Persada/Bogor Mineral (PT. MIP-BM).
“Ya saya sangat menyayangkan. Seharusnya kades sebagai pimpinan di tingkat desa yang dipilih oleh masyarakat itu hadir di tengah kepentingan masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Selasa (5/7/2022).
Ketua Presedium menuturkan, terlebih sudah 2 tahun petani gagal panen, kepala desa harusnya berdiri untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Senada, Ketua LSM Penjara, Romi Sikumbang sangat menyayangkan atas kejadian itu.
“Sebenarnya sangat disayangkan. Ketika mediasi ini dilakukan kepala desa yang 4 ini juga enggak hadir,” sesalnya.
Menurut Romi, masyarakat hanya ingin air mengalir kembali seperti sediakala dan harus ada peran dari masing-masing kepala desa bersinergi bersama masyarakat.
“Nah inilah yang dibutuhkan masyarakat. Jadi kalau masyarakat langsung dimediasi oleh masyarakat kepada perusahaan dan hari ini masyarakat hanya meminta air yang dialirkan enggak ada permintaan lain, hanya permintaan itu saja bagaimana caranya penangkalan ini enggak sampai meluas sehingga menyebabkan kekeringan,” tuturnya.
Romi menambahkan, untuk perusahaan yang selama ini tetap tidak berizin, itu harus dihentikan selama tidak berizin apapun alasannya. “Nggak bisa kecamatan, desa diam saja kalau kesimpulan dari semua ini bisa nggak dilakukan air ini mengalir kalau enggak bisa tutup semuanya udah kita serahkan kepada pemerintah,”tutupnya. (Firm)
Comments