0

LAMPUNG UTARA, INDONEWS – Kurangnya perawatan gedung SMKN 1 Bukit Kemuning Lampung Utara, Lampung, mencerminkan totalitas kegagalan seorang pemimpin.

Bukan sekedar tak terawat, fakta dilapangan menunjukkan  banyak fasilitas yang  rusak dan sewaktu-waktu dapat mengundang bencana.

Carut marutnya kondisi fisik sekolah ini disinyalir akibat kelalaian sistematik sang Kepala Sekolah HR terhadap institusi pendidikan.

Kekacauan ini membuat publik menuntut jawaban keras, atas kepemimpinan kepala sekolah selama ini. Dengan kondisi sejumlah Sapras yang tak terawat timbul pertanyaan menusuk.

Dikemanakan uang BOS yang tiap tahun dari pemerintah pusat yang mengalir setiap tahun. Bukankah semua itu untuk kepentingan sekolah dalam melakukan perawatan sarana dan prasarana tampaknya menguap tanpa jejak.

Belum lagi pungutan iuran uang komite yang disebut sebut mencapai milyaran rupiah dari siswa. Jika benar adanya pungutan ini maka dipakai untuk apa dana tersebut.

Ketidakjelasan itu mendapat perhatian khusus dari Ketua Laskar Lampung Indonesia, Adi Candra.

Menurutnya, Kepala SMKN 1 Bukit Kemuning itu harus transparan dalam pengelolaannya.

BACA JUGA :  Perdana, Kajari Bireuen Launching 2 Desa Siaga Anti Korupsi

“Ini uang negara untuk pendidikan. Kepala sekolah harus transparan, jangan hanya diam,” ujarnya.

Laskar Lampung mendesak Kejaksaan Negeri Lampung Utara dan Inspektorat Daerah untuk segera melakukan audit investigatif terhadap pengelolaan dana BOS dan dana komite di SMK Negeri 1 Bukit Kemuning.

“Uang negara dan uang orang tua murid adalah amanah. Jangan sampai diselewengkan. Kami tidak akan diam melihat korupsi di negeri ini!” kata Adi Chandra dengan nada keras.

Apakah pihak sekolah akan memberikan klarifikasi atas tuduhan ini? Apakah Kejaksaan dan Inspektorat akan bertindak tegas? Kita tunggu saja! (Andre)

You may also like

Comments

Comments are closed.