0

BIREUEN, INDONEWSRatusan stand pameran pembangunan, ekspo, dan UMKM memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bireuen ke-26, yang dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lapangan Bola Kaki Desa Cot Bireuen.

Kegiatan ini menjadi magnet bagi ribuan warga yang memadati lokasi sejak pagi hingga sore hari.

Pameran yang melibatkan 17 kecamatan dari total 609 desa se-Kabupaten Bireuen tersebut menampilkan aneka produk lokal dan hasil karya masyarakat, mulai dari kerajinan tangan, produk pertanian, hingga kuliner khas daerah.

Salah satu stand yang menyita perhatian masyarakat adalah milik Kecamatan Pandrah, yang khusus menjajakan kue-kue tradisional Aceh seperti bolu (boi), gring, wajeb, dan aneka jajanan lokal lainnya.

Antusiasme masyarakat yang menyerbu stand tersebut menunjukkan tingginya minat terhadap produk kuliner khas Aceh.

“Alhamdulillah, ini merupakan bentuk syukur kami kepada Allah SWT. Kami sangat bangga karena antusias masyarakat sangat tinggi. Apa yang kami tampilkan di ajang HUT ini ternyata mendapat sambutan positif. Harapan kami, makanan khas Aceh bisa terus berkembang, tidak hanya dikenal di tingkat provinsi, tapi juga bisa bersaing di tingkat nasional,” ujar Camat Pandrah, Juanda, saat ditemui di lokasi.

BACA JUGA :  Pemuda LIRA Dukung Usulan KNPI Pisahkan Kementerian Pemuda dan Olahraga

Selain masyarakat umum, turut hadir sejumlah tokoh dan pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Badan Dayah serta seorang penyanyi populer asal Bireuen yang menyempatkan diri mengunjungi stand Kecamatan Pandrah.

Kemeriahan tidak hanya terpusat di satu titik. Hampir semua stand di lokasi pameran tampak ramai pengunjung. Termasuk di antaranya stand milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen yang juga menampilkan hasil-hasil karya pendidikan dan kebudayaan lokal.

Hingga sore tadi, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib, aman, dan kondusif. Tidak terlihat satu pun stand yang sepi pengunjung.

Kegiatan pameran ini tidak hanya menjadi sarana hiburan dan promosi produk lokal, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis UMKM.

Kemajuan sebuah daerah bukan hanya ditentukan oleh kemegahan infrastrukturnya, tetapi oleh kekuatan budaya dan kemandirian ekonomi warganya. (Hendra)

You may also like

Comments

Comments are closed.