PAMEKASAN, INDONEWS – Lembaga Komunitas Monitoring dan Advokasi (Komad) bersama ribuan massa di Pamekasan melakukan aksi demostrasi di depan Kantor Bupati Pamekasan, , Jum’at (21/01/2022).
Mereka meminta agar pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Pamekasan diundur.
Pelaksanaan Pilkades Serentak rencananya akan digelar tanggal 23 April 2022. Namun masyarakat menolak dengan pelaksanaan di waktu yang sudah ditentukan, karena akan menimbulkan kerumunan dan kekhawatiran penyebaran Covid-19. Apalagi sudah diumumkan adanya virus varian baru Omicron yang sudah beredar di Madura.
Merujuk pada Mendagri Nomor 3 tahun 2022, pemberlakuan PPKM dari level 1, 2 dan 3 serta Pamekasan sudah masuk level 3, sementara pencapain vaksinisasi di Pamekasan sangat rendah hanya 38 persen.
“Kita semua ingat ribuan masyarakat mati karena terpapar Covid-19 dengan varian delta. Kuburan saudara kita belum kering, malah mau menggelar Pilkades Serentak yang jelas-jelas menimbulkan kerumunan dan tidak mengikuti anjuran pemerintah dalam pencegahan dan melindungi diri melindungi negeri dari wabah virus yang melanda negeri kita ini,” ujar Ketua Umum Komad, Zaini Werwer.
Menurut dia, seharusnya Pemkab Pamekasan lebih fokus untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus serta pemulihan ekonomi masyarakat, bukan menggelar pilkades serentak, apalagi digelar di bulan Ramadhan yang akan menimbulkan kemodorotan bagi ummat Islam.
Terpantau, Massa aksi tidak perduli hujan turun. Mereka terus bertahan di depan kantor Bupati Pamekasan, bahkan juga di dalam pendopo. Dan massa aksi mengancam akan tidur dan bermalam di pendopo apabila Bupati Pamekasan tidak menemui. (Susanto)
Comments