0

BIREUEN, INDONEWS – Rektor IAI IA Kampus Almuslim Aceh, dr. Tgk. Nazaruddin MA menjadi Penceramah Islami dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar MTsN 1 Bireuen atau MTsN Model Gandapura, Senin (9/10/2023).

Inti dari ceramahnya, dr. Tgk Nazaruddin MA menyebutkan saat ini Islam diambang kehancuran.

“Kenapa ustadz berani berbicara seperti itu, karena kami seorang akademisi, tidak mungkin kami berbicara bila tidak bisa buktikan. Kata rasul dalam sebuah hadis, di akhir dunia dan semangkin hilangnya Islam di satu-satu daerah, maka umat Islam tidak lagi cinta dengan agamanya, itulah yang dikatakan oleh Nabi,” katanya.

Ia melanjutkan, waktu akhir dunia, dunia mendekati kiamat, Islam hampir hilang dari satu negeri, umat tidak cinta lagi dengan agamanya. Bukti umat itu tidak cinta lagi dengan agama dari seberapa besar umat mau melaksanakan ajaran agama, sholat salah satu ajaran agama, berapa banyak umat islam hari ini yang melaksanakan sholat.

“Semakin hari, semakin sedikit umat untuk melaksanakan sholat. Coba perhatikan Meunasah dan di Masjid, habis Azan cuma satu saf yang melaksanakan sholat. Sedangkan mesjid sangat besar, ini bukti bahwa umat Islam sudah tidak cinta dengan agamanya,” katanya.

BACA JUGA :  Dek Fadh Dianugerahi Siwah Pusaka Keturunan Raja Aceh

“Di mana orangnya, mereka ada di warung kopi. Orang di rumah sendiri, di jalan sendiri tidak melakukan sholat berjamaah dan ini bukti bahwa agama Islam diambang kehancuran,” sebut Nazaruddin.

“Lagi Adzan malah selfi. Padahal menurut Rasullulah suara Adzan itu membuat syetan lari. Orang yang tidak menyahuti suara Adzan atau mendengarnya di akhirat kelak bila dipangil nama oleh Allah SWT tidak bisa mendengarnya atau kloe.

“Hari ini banyak umat Islam yang sudah kloe saat adzan. Kita sibuk dengan urusan dan kesibukan sendiri. Kita hanya cinta kepada plok saja. Aceh sebagai syariat Islam, sholat paling banyak tidak dilakukan orang Aceh,” katanya.

Menurut dr. Tgk. Nazurudin MA, seluruh Indonesia sudah dikunjungi oleh dirinya, yang belum Papua. Perbadinganya Islam di Aceh dengan daerah di luar lebih baik di luar Aceh dan bukan hoaks, bisa dilihat langsung.

Dari pengalamannya, Nazarudin pernah bertemu dengan Wali Kota Cimahi di Jawa Barat. Pertemuan baru berlangsung 15 menit, itu pun baru pengantar dari protokol dan sambutan wali kota, tiba-tiba terdengar suara Adzan. Spontan wali kota menghentikan rapat untuk melakukan sholat dulu

BACA JUGA :  Disinyalir, Dana CSR Bank Aceh Syariah Tidak Menyentuh Masyarakat Sekitar

“Sementara di Aceh, sekolah dan kantor dinas mana yang mengajak kita untuk melaksanakan sholat, sulit untuk dijumpai hal seperti itu. Paling-paling sejenak berhenti kemudian melanjukan kegiatan. Di tempat kita, Syariat Islam tapi tidak sekuat implementasi Syariat Islam di tempat orang, walaupun daerah itu bukan bernuangsa syariat Islam, sholat shubuh tidak kurang dari dua saf meskipun dalam keadaan apapun,” paparnya.

“Dikawatirkan, bila tidak bisa merobahnya untuk terus melakukan sholat berjamaah, pada tahun mendatang ditakuti Islam akan hilang dengan sendirinya di Propinsi Aceh Serambi Mekah. Kemegahan Islam akan tingal nama di Aceh apabila generasi muda tidak lagi kita pupuk, maka umat Islam tidak lagi cinta dengan agamanya,” katanya.

“Hari ini berapa banyak umat Islam yang tidak sholat dan tidak bisa baca Alquran. Oleh karenanya, buat adik-adik sebagai generasi muda dan penerus, baik tidaknya islam 10 tahun yang akan datang ada dalam diri kalian semuanya.”

“Maka oleh karena itu hari ini belajarlah tentang Islam. Cintailah agamamu, cintailah semuanya yang ada dalam ajaran Islam. Salah satunya setiap jumpa dengan siapa pun berilah salam, buanglah kata-kata yang tidak terncantum dalam ajaran islam.”

BACA JUGA :  Sebanyak 36 Personel Polres Bireuen Naik Pangkat

“Jadilah kita umat Islam yang bekarakter baik dan mulia, sehingga siswa-siswi MTsN 1 Bireuen atau MtsN Model Gandapura bisa menjadi qari-qariah di tingkat Nasional maupun Internasional,” tandasnya. (Hendra)

You may also like

Comments

Comments are closed.