JAKARTA, INDONEWS – Pengangkatan Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, memunculkan pro kontra di kalangan publik, baik politisi maupun pengamat.
Pengangatan itu berdasarkan Surat Keputusan Nomor 66/I/2022, pada 21 Januari 2022 tentang pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Serah terima jabatan (sertijab) tersebut dilaksanakan Senin (31/1/2022) di lantai 3, Gedung Nasution, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta.
Saat ini, menyeruak di kalangan publik, pengangkatan Mayjen Maruli Simajuntak disebut-sebut diperoleh karena kedekatannya dengan Presiden RI Joko Widodo dan statusnya sebagai menantu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.
“Tolong amati dululah track record dan peran yang dijalankan Mayjen Maruli Simajuntak,” tegas Ketua DPP Bara JP, M. Adli Abdullah, didampingi Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaaf Patty, Jumat (4/2/2022) dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta.
Adli menuturkan, penunjukan Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad itu telah melalui proses yang sangat panjang dan dilakukan secara professional, melalui sejumlah pertimbangan terutama keputusan dari Wanjakti TNI dan Mayjen Maruli tepat untuk mengisi jabatan tersebut.
“Bara JP berharap dengan ditunjuknya Maruli sebagai Pangkostrad bisa terus melanjutkan tugasnya secara professional. Kami ucapkan selamat atas penugasan ini dan terus meningkatkan kemampuannya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” ucap Adli.
“Bang Maruli bisa mengemban tanggung jawab sebagai penjaga NKRI dalam segala aspek kehidupan dengan sebaik-baiknya,” tambah Adli, dalam siaran persnya itu.
Sebagaimana diketahui, selama meniti karir di militer, Maruli dinilai memiliki segudang prestasi dan pernah menduduki beberapa jabatan strategis di TNI. Salah satunya sebagai Danpaspampres, perisai hidup bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK, tepatnya pada 2014, Maruli dipercaya menjadi Komandan Grup A Paspampres selama dua tahun. Sempat setahun meninggalkan Istana Negara sebagai Komandan Korem 074/Warastratama, pada 2017 Maruli kembali ke lingkaran Istana sebagai Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Wadanpaspampres).
Selain itu, abituren Akademi Militer (Akmil) 1992 dari Kecabangan Infanteri Kopassus ini juga pernah menduduki jabatan penting lainnya, di antaranya, Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus. Kemudian Wakil Komandan Grup 1/Para Komando (2010-2013), lalu Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2013-2014).
Posisi sebagai Asisten Operasi Danjen Kopassus pada tahun 2014 merupakan jabatan terakhir sekaligus ujung kariernya di Kopassus. Setelah itu, berturut-turut menduduki tiga jabatan dalam dua tahun.
Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro pada 2018, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dan sejak 2020 menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. (did/bin)
Comments