0

BOGOR, INDONEWS – Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membahas pagu anggaran prioritas pembangunan khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Putri, Kamis (3/2/2022)

Dalam musrenbang tersebut, muncul pagu anggaran prioritas pembangunan hanya Rp. 17 miliar untuk tahun 2022. Hal itu dinilai oleh Ketua APDESI Kecamatan Gunung Putri, kurang memadai. Pasalnya, jika dibanding dengan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) wilayah Kecamatan Gunung Putri, sebesar Rp. 200 miliar lebih.

Ketua Apdesi Kecamatan Gunung Putri, Udin Saputra SH saat ditemui waratwan usai acara menyampaikan bahwa dengan PAD Kecamatan Gunung Putri Rp. 200 miliar lebih, tak cukup jika Apdesi Gunung Putri hanya mendapatkan Rp. 17 miliar.

“Tidak mencukupi untuk alokasi anggaran pembangunan. Jika dihitung hanya 8 persen dari pendapatan di Kecamatan Gunung Putri. Ini sangat jauh jika kita bicara prioritas pembangunan, terlebih yang kita prioritaskan itu adalah jalan-jalan utama, salah satunya jalan kabupaten yang menghubungkan antara Desa Tlajung Udik dengan Desa Bojong Nangka,” papar Udin Saputra.

BACA JUGA :  Setelah Pj Bupati Bogor Dicopot Jabatan, Mungkinkah Camat Cijeruk Menyusul?

Ia berharap jalan tersebut bisa dibangun tahun ini karena pada tahun 2023 nanti juga masih banyak yang menjadi prioritas pembangunan. Contohnya di Desa Ciangsana tepatnya di perumahan Villa 5, tanggul pembatas air sungai harus ssegera dibuat, sehingga jika air pasang,  tidak terjadi kebanjiran.

Udin Saputra yang juga Kepala Desa Ciangsana menjelaskan, masih banyak yang harus diprioritaskan di Kecamatan Gunung Putri, salah satunya gedung kecamatan yang dari dulu belum ada penambahan bangunan ataupun renovasi, agar bisa bagus seperti di kecamatan lain.

“Terkadng saya iri dengan gedung kecamatan lain yang bagus dan memadai. Padahal kecamatan gunung putri PAD nya terbesar, tapi kantornya hanya beginibegini saja, tidak prerubahan. Kondisi ini dari semenjak saya pernah menjabat sebagai Ketua KNPI di Kecamatan Gunung Putri. Dulu saya pernah mengusulkan juga tentang peningkatan gedung kecamatan, tapi hingga saat ini belum terrealisasi,” ucapnya.

“Ini sangat miris, jika dilihat dari PAD yang begitu besar, tapi gedung kantor kecamatan ini belum pernah tersentuh pembangunan atau peningkatan bangunan, bahkan hingga beberapa kali ganti camat,” sesalnya.

BACA JUGA :  Pemdes Tugujaya Gelar Halal Bihalal Sekaligus Sosialisasikan Pemilihan Ketua RT-RW

Masih dikata Udin, anggaran Rp. 17 miliar yang didapatkan tahun ini sudah pasti banyak usulan pembangunan yang tidak bisa direalisasikan.

“Anggaran yang direncanakan Rp. 17 miliar tahun ini sangat terbatas. Wajar jika banyak yang dicoret usulan untuk pembangunan kaerna sudah prioritaskan, dan saya rasa camat pun bingung untuk membaginya,” jelasnya.

Ketua Apdesi mengaku kecewa dengan anggaran yang  diturunkan Rp. 17 miliar, sedangkan PAD Kecamatan Gunung Putri sangat besar.

“Selanjutnya saya akan berkoordinasi dengan sepuluh kepala desa se Kecamatan Gunung Putri, anggota dewan di dapil 2 Kecamatan Gunung Putri, serta dengan camat, agar Kecamatan Gunung Putri mendapatkan anggaran yang lebih besar lagi, dan saya berharap tahun depan anggarannya bisa ditambahkan lagi,” pungkasnya. (Firm)

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Bogor