PIDIE, INDONEWS – Mantan menteri pertahanan Gerakan Aceh Merdeka yang dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara terkait sosok yang tepat untuk Pj Gubernur Aceh.
Sosok pejuang yang peduli akan Aceh tersebut mengharapkan kepada pemerintah pusat untuk menunjuk sosok yang tepat memimpin Aceh ke depan.
“Calon Pj Gubernur harus Ureung Aceh, yang teupat Aceh dan diteupeu Aceh. bek ureueng Aceh yang lahe di Jakarta, han iteupeu Aceh, keuneuleuh lam pageu ta yeu jak lom (calon Pj Gubernur harus orang Aceh, yang tahu dan mengerti betul tentang Aceh. Jangan orang Aceh yang lahir di Jakarta, tidak mengerti Aceh, akhirnya menimbulkan masalah),” ungkap Zakaria Saman disela-sela wawancara dengan serambi on tv terkait persoalan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Jum’at (19/03/2021).
Tokoh Aceh yang dikenal sebagai pendukung Jokowi tersebut juga mengingatkan pentingnya sosok Pj Gubernur Aceh yang tepat agar tidak melahirkan konflik baru dan mampu menjaga perdamaian Aceh.
” Beu iteupeu Aceh, beuiteupat Aceh, beuiteuoh Aceh. Masalah soe baranggasoe pi jeut dipeugah. Tapi meunyoe kon Aceh, lon takot timoh yang kon-kon lom enteuk ((Pj Gubernur harus tahu, mengerti dan paham betul tentang Aceh, orangnya siapa saja boleh. Tapi kalau bukan orang Aceh, dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan yang bukan-bukan lagi nanti/konflik baru di Aceh),” tegas Apa Karya.
Sebelumnya, Apa Karya juga menyayangkan wacana penghentian JKA bagi 2,2 juta masyarakat Aceh. Menurut Apa, jika program JKA tidak ada lagi, maka masyarakat Aceh harus berobat ke dukun.
“Hana jeut lee jak u rumoh saket karena hana peng. Bek dijak peugah ureung Aceh uroe nyoe ka sejahtera, ureung Aceh deuk dum, peu lom lagei baroesa padee dikap le tikoh. (Tidak ada uang ke rumah sakit. Salah jika disebut orang Aceh sekarang sejahtera, orang Aceh lapar sekarang, apalagi selama ini hasil panen diserang hama),” kata Apa Karya.
Sebagaimana diketahui, bahwa sejauh ini ada 3 (tiga) nama putera Aceh yang disebut-sebut sebagai calon Pj Gubernur, diantarnya Dr. Safrizal ZA, M.Si, Ir. Indra Iskandar M.Si, dan Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL.
“Dari ketiga nama tersebut, Adli Abdullah dinilai lebih mengerti tentang persoalan Aceh, baik itu secara karakteristik masyarakat Aceh, karena beliau day to day di Aceh baik masa konflik maupun pasca konflik, juga pernah ikut terlibat dalam proses perdamaian Aceh hingga diundang Uni Eropa pada Mei 2005. Sehingga kami meyakini bahwa sosok Tgk M Adli Abdullah lebih tepat jika diamanahkan Pak Presiden untuk menjadi Pj. Gubernur Aceh,” kata ketua Aceh Kreatif, Delky Nofrizal Qutni.
Lebih lanjut kata Delky, Pj. Gubernur Aceh diharapkan bukan orang yang hanya mengerti Aceh secara tekstual atau bacaan tertulis belaka, namun lebih memahami persoalan Aceh secara konstektual dan kondisi real lapangan.
Sosok Adli Abdullah yang pernah menjadi panglima laot, juga diyakini memiliki solusi dan konsep riil untuk membebaskan Aceh dari status daerah termiskin di Sumatera.
“Kebijakan dan kebijaksanaan Pak Presiden akan membawa dampak signifikan untuk kebaikan Aceh. Kami yakin dan percaya Pak Presiden Jokowi sebagai sosok yang pernah tinggal lama di Aceh sangat memahami siapa sosok Pj Gubernur yang tepat memimpin Aceh,” pungkasnya. ***
Comments