BOGOR, INDONEWS – Sesuai instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, bahwa pada tahun 2022 penggunaan dana desa diatur sebesar 40 persen untuk program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
Hal itu bertujuan untuk mempercepat penanganan kemiskinan dan penuntasan kemiskinan ekstrim di desa. Seluruh kades dan aparat desa harus mendukung. Ini adalah bentuk totalitas pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di desa.
Namun sangat disayangkan, salah satu kepala desa di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat disinyalir mengeluarkan pernyataan (statemen) seolah tidak mendukung, dan bertolak belakang dengan instruksi menteri desa tersebut. Kepala ini menganggap bahwa BLT DD hanya memanjakan masyarakat.
“Sebenarnya BLT DD itu secara tidak langsung memberikan manja kepada warga,” ungkap kades berinisial U, pada Selasa (15/2/2022), saat dikonfirmasi awak media terkait sejauh mana pandangannya tentang manfaat BLT-DD di masyarakat.
Camat Klapanunggal, Ahmad Kosasih menanggapi pernyataan kades tersebut. Menurutnya pernyataan itu tidak tepat diucapkan seorang kepala desa dan kurang etis.
“Kalau tidak ada pandemi seperti sekarang ini masyarakat tidak akan jatuh sulit. Tetapi pandemi ini masa darurat, dan BLT DD sangat dibutuhkan, diperlukan oleh masyarakat,” tegas camat.
Camat menjelasakan, bahwa BLT-DD sangat membantu warga terdampak pandemi Covid-19, sudah diatur sesuai perpres dan permendes. Jumlah pun sudah ditentukan sebesar 40 %, dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Calon penerima BLT DD melalui validasi data yang detail dan musdesus setiap desa dan setiap RT terkadang nama masyarakat mampu mendapatkan bantuan dan yang tidak mampu tidak mendapatkan,” ujarnya.
Camat mengatakan, dirinya akan mencari waktu yang tepat untuk memanggil dan mencari tahu siapa kepala desa tersebut.
“Nanti kita kasih tahu dan kapan mencari waktu yang tepatnya, mungkin sekarang ini belum tepat,” pungkasnya. (Firm)
Comments